Close

Survei Indikator Politik: Bukan Ahok, Ridwan Kamil Justru Jadi Penantang Terberat Anies di Pilkada Jakarta

2024-07-25 HaiPress

JAKARTA,iDoPress - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disebut akan menjadi penantang terberat bagi Anies Baswedan jika turut berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu terungkap dalam survei Indikator Politik Indonesia terhadap ratusan orang mengenai sosok yang dinilai paling kompeten untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.

“Berdasarkan hasil survei kami,Ridwan Kamil akan menjadi lawan yang paling kompetitif untuk Anies Baswedan ketimbang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia,Burhanuddin Muhtadi,saat memaparkan hasil survei secara daring,Kamis (25/7/2024).

Burhanuddin mengatakan,Ridwan Kamil menjadi lawan yang kompetitif karena sosoknya bisa menarik basis pendukung lain.

Jika Pilkada Jakarta hanya mempertemukan Anies melawan Ridwan Kamil,basis pendukung Ahok kemungkinan besar akan mengalir ke Emil,demikian sapaan akrab Ridwan Kamil.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Jika “Rematch”,Anies Tetap Unggul dari Ahok pada Pilkada Jakarta

“Kalau Ahok tidak masuk dalam simulasi dan kita asumsikan Pilkada Jakarta itu Anies versus Ridwan Kamil,maka pemilih Ahok cenderung lari ke Ridwan Kamil,” tutur dia.

Perpindahan suara dari basis pendukung Ahok,kata Burhanuddin,bisa mendongkrak nama Ridwan Kamil belasan persen.

Jika bertanding melawan Anies dan Ahok,suara Ridwan Kamil diprediksi tak sampai 20 persen. Sementara,jika dipertemukan dengan Anies saja,suara Emil berpotensi langsung melonjak.

“Dalam simulasi tiga nama,elektabilitas Ridwan Kamil 18,9 persen,Ahok 32,1 persen,dan Anies 43,8 persen. Tapi,jika simulasi dua nama saja,elektabilitas Ridwan Kamil tembus 38,8 persen dan Anies 50,” ucap dia.

Di lain sisi,jika yang bertarung adalah Anies melawan Ahok,massa pendukung Ridwan Kamil tak serta-merta mendukung keduanya.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Anies 39,7 Persen,Ahok 23,8 Persen dan RK 13,1 Persen

Dalam situasi demikian,suara Ahok hanya meningkat 10 persen dibandingkan dengan simulasi tiga nama.

“Kalau simulasi tiga nama,Ahok meraih 32,1 persen. Kalau dua nama dan berduel dengan Anies,Ahok meraih 42 persen saja. Jadi bisa disimpulkan Ridwan Kamil menjadi sosok yang mampu menyerap suara tokoh lain,” ungkap Burhanuddin.

Adapun Ahok dinilai sulit meningkatkan elektabilitas karena pernah tersandung kasus penistaan agama.

Akibatnya,kelompok muslim di Jakarta cenderung memberikan dukungan terhadap Anies jika harus berduel dengan Ahok.

"Jawabannya karena Ahok punya riwayat terkait kejadian 2016-2017 dan itu yang membuat suara Ahok flat dan tidak mampu menarik basis pemilih muslim atau konservatif di Jakarta,” imbuh Burhanuddin.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Informasi Gaya Hidup Riau      Hubungi kami   SiteMap